• Jelajahi

    Copyright © Cahaya Nian Tana
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Anakku Main Melulu

    Digitale
    Tuesday, March 14, 2023, March 14, 2023 WIB Last Updated 2023-03-14T07:25:50Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Anakku Main Melulu

    Itu keluhan yang banyak diungkapkan para orang tua. "Anakku main melulu, nggak mau belajar." Aduh!


    Gini, Dul. Anak-anak itu memang secara natural suka bermain. Kalau kamu mengeluh anakmu main melulu, artinya kamu ingin anakmu berhenti jadi anak-anak. Tapi kan dia jadi nggak belajar! Itu salah lagi. Anak-anak belajar melalui permainan. Belajar berjalan, berlari, memanjat, berguling, berteriak, dan seterusnya. Melalui aktivitas bermain itu tubuhnya tumbuh dan terlatih. 


    Tapi kan itu tidak belajar! Itu salah kaprah. Belajar bagi sebagian orang tua itu adalah duduk menghadap buku, membaca isinya, bahkan menghafal isinya. Itu salah. Belajar tidak harus begitu. Itu karena orang tua terlalu fokus pada satu cara belajar saja. 


    Jadi bagaimana? Anakmu suka bermain, itu bagus. Tandanya dia sehat. Nah, kamu perlu membimbing dan mengarahkan agar permainannya itu jadi sarana belajar. Sebaliknya, kamu juga perlu dan harus menciptakan permainan-permainan yang memberikan pelajaran.


    Mau belajar apa? Sains itu paling mudah dipelajari lewat berbagai macam permainan. Belajar bahasa dan kalimat juga bisa dengan permainan. Keterampilan memasak pun bisa didapat sambil bermain.


    Ini cuma masalah pola pikir yang salah. Para orang tua yang mengeluh begitu biasanya tidak ikut bermain bersama anak. Juga tidak punya pengetahuan yang cukup tentang metode pendidikan dan metode belajar. Ia hanya tahu bahwa belajar itu duduk, baca buku, dan menghafal. 


    Masalah lain, banyak anak yang sudah dituntut belajar padahal masih TK. Itu juga ngaco. Anak-anak usia dini, sampai kelas 3 atau 4 itu tak usah dipusingkan benar soal nilai pelajarannya. Yang penting nalar dan sikapnya baik.


    Jadi, masalah sebenarnya bukan pada anakmu. Tapi pada kamu! 


    Tapi anak saya sibuk main HP. Sama, kamu juga. Anakmu tenggelam dalam HP karena salahmu. HP memang bukan buat anak-anak. Anak-anak tenggelam dengan HP karena interaksi denganmu sedikit. 


    Intinya, banyak orang berharap anaknya bisa tumbuh sendiri, belajar sendiri, menuruti semua keinginannya. Kamu lebih cocok punya robot ketimbang punya anak. 


    ( *fatwa Romo sisa tadi malam* )



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +